Suara62.id, Kota Tangerang – Maraknya peredaran obat keras jenis Tramadol dan Hexymer di wilayah Cimone Tangerang menuai sorotan tajam dari masyarakat.

Obat-obat yang seharusnya hanya bisa diperoleh lewat resep dokter, ini justru dengan mudah ditemukan di sejumlah toko obat yang diduga ilegal. Ironisnya, penjualan ini menjamur hingga ke kawasan permukiman padat, Selasa (17/6)

Fakta mencengangkan kini memunculkan pertanyaan besar : Kemana Aparat Penegak Hukum (APH) ?

Pasalnya, toko-toko tersebut beroperasi berkedok macam-macam, dari data yang di himpun suara62.id, ada yang berkedok toko kosmetik, toko sembako, sampai dengan counter handphone, dan informasi tersebut bukan rahasia umum lagi di kalangan warga sekitar.

“Anak-anak muda pada beli di situ. Bahkan ada yang masih berseragam sekolah”, ujar salah warga berinisial AR (42) warga Karawaci Kota Tangerang.

Perlu diketahui sebelumnya, Tramadol merupakan obat golongan opioid yang biasa digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat, termasuk nyeri pascaoperasi.

Sementara Hexymer (Trihexyphenidyl) digunakan sebagai obat untuk penderita parkinson, namun kerap disalahgunakan karena menimbulkan efek halusinasi dan euforia.

Kedua obat ini sudah masuk daftar pengawasan ketat, karena berisiko menyebabkan ketergantungan, gangguan mental, hingga kematian mendadak jika disalahgunakan.

Namun kenyataannya, obat-obat ini justru mudah dibeli, tanpa resep dokter.

Sikap aparat penegak hukum pun kini mulai dipertanyakan. Muncul dugaan adanya pembiaran dari oknum kepolisian.

Bahkan tak sedikit yang menduga ada ‘iuran keamanan yang mengalir ke pihak tertentu, sehingga toko-toko itu tetap dibiarkan beroperasi.

“Jangan-jangan mereka memang tahu tapi pura-pura nggak tahu. Atau malah ada yang bekingi?”, cetus seorang tokoh pemuda setempat kepada wartawan.

Aktivis dan pegiat anti-narkoba di Tangerang meminta agar semua Kapolres dari jajaran Polda Metro Jaya segera turun tangan.

“Ini jelas merusak generasi muda. Kalau dibiarkan, kita bukan hanya bicara tentang pelanggaran hukum, tapi tentang hancurnya masa depan anak-anak kita”, kata Joe salah satu aktivis pemuda Tangerang.

Masyarakat kini menunggu aksi nyata dari aparat. Bukan lagi sekadar imbauan atau baliho ‘perang terhadap narkoba’, tapi tindakan tegas terhadap pelaku dan pihak-pihak yang melindungi bisnis haram ini

By suara62

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *